Sabtu, 12 November 2011

TUGAS HUMAS 4

Kajian teori
            Pencitraan yang diciptakan oleh STIKIP PGRI Jombang sangatlah sukses, dengan adanya ospek maka terciptalah suasana mendidik, berkarakter, dan menyenangkan.
            Dalam melaksanakan tugas – tugasnya, humas STIKIP PGRI Jombang memiliki prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai dapat diraih dengan sempurna. Prinsip – prinsip tersebut meliputi (TEAM WORK) :
1.      T : together (bersama – sama)
Antara anggota satu dengan yang lainnya bias bekerja sama dalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

2.      E : empaty (pandai merasakan perasaan orang lain)
 Dengan cara menghargai pendapat dan hasil kerja orang lain. Menjaga untuk tidak membuat orang lain tersinggung.

3.      A : assist (saling membantu)
Ringan tangan untuk membantu pekerjaan orang lain dalam organisasi sehinnga dapat menghindarkan  pesaing negatif.

4.      M : maturity (saling penuh kedewasaan)
 Dewasa dalam menghadapi permasalahan, bias mengendalikan diri dari emosi sehingga dapat mengatasi masalah secara baik dan menguntungkan bersama.


5.      W : willingness (saling mematuhi)
Menjunjung keputusan bersama dengan mematuhi aturan – aturan sebagai hasil kesepakatan bersama.


6.      O : organization (saling teratur)
Bekerja sesuai dengan aturan yang ada dalam organisasi dan sesuai dengan tugas serta kewajiban masing – masing anggota.

7.      R : respect (saling menghormati)
Menghormati antara satu dengan yang lainnya, menghormati dari yang muda dengan yang lebih tua begitu sebaliknya dari yang lebih tua dengan yang lebih muda sehingga bisa menjaga kekompakan kerja.

8.      K : kindness (saling berbaik hati)
Bersabar menyikapi orang lain secara baik, sehingga terjadi sikap saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Public Relation memiliki beberapa tantangan yang meliputi :
1.      Meningkatkan kebutuhan akan strategi komunikasi yang efektif.
2.      Perlunya untuk terus berinteraksi dengan stakeholder (relasi) melalui media sosial baru.
3.      Komunitas dan praktik Public Relation global yang terus berubah.
4.      Perubahan struktur organisasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan ini.
Ada 2 cara humas didalam mempengaruhi publik
1.      Coersif
Suatu tindakan yang bersifat memaksa, dapat dilakukan dengan teror, pemerasan, menunjukkan kekuasaan dan cara – cara lain yang dapat menekan batin dan menegangkan jiwa serta menimbulkan ketakutan di kalangan publik.
2.      Persuasif
Suatu tindakan yang berdasarkan segi – segi psikologis, yang dapat membangkitkan kesadaran individu (sifatnya ajakan/bujukan), dapat dilakukan dengan pidato, ceramah.

Sumber : Radar Mojokerto edisi jum’at, 30 September 2011


GELAR WISUDA, LULUSAN DIMINATI PASAR KERJA

STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
“kami bangga Stikes ini banyak diminati mahasiswa bukan hanya dari kabupaten tapi juga dari seluruh indonesia” ungkap ketua Stikes Bina Sehat PPNI. Mahasiswa diberikan kesempatan secara langsung mengembangkan konsep / teori melalui kegiatan  praktek nyata di sarana – sarana kesehatan dan komunitas masyarakat seperti rumah sakit umum, puskesmas, BPS  dll.  Mahasiswa juga mengikuti seminar, pelatihan dan kursus – kursus bahasa asing seperti bahasa inggris. Ini adalah upaya Stikes Bina Sehat untuk mempersiapkan tenaga – tenaga kesehatan professional yang siap bekerja baik didalam maupun duluar negeri.

KAJIAN TEORI
Disini dapat kita lihat bahwa pencintraan dari STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO telah  sukses membawa nama baik Sekolah Tinggi tersebut. Sekolah tinggi ini telah banyak diminati para  mahasiswa di seluruh indonesia, karena sekolah tinggi tersebut memiliki banyak lulusan terbaik dengan IPK 4,00. Para  wisudawan yang memiliki nilai terbaik akan mendapatkan penghargaan dan juga mendapatkan bingkisan serta beasiswa dari Bank BTN sidoarjo, Bank JATIM dan CV Rukun Putra Bersama Mojokerto. Fasilitas pembelajaran yang semakin lengkap akan membantu tercapainya tujuan belajar para mahasiswa. Stikes dan Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto memiliki komitmen menjaga dan meninggkatkan mutu pendidikan.
            Kesuksesan yang diraih STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO tidak lepas dari kerja keras bagian KEMUMASAN atau PUBLIC RELATION. Karena dengan Public Relation maka STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO dapat membangun dan mempertahankan :
1.      Citra baik (good image) sehingga banyak yang berminat menuntut ilmu di STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO.
2.      Itikad baik (good will) dengan adanya klinik yang selalu siap melayani masyarakat maka sudah terlihat ada itikad yang baik.
3.      Saling pengertian (mutual understanding) adanya saling pengertian antara mahasiswa dengan pihak pengajar sehingga terjadi proses belajar mengajar yang selaras, serasi dan seimbang.
4.      Saling mempercayai (mutual confidence) adanya kepercayaan dari pihak satu dengan yang lainnya, sehingga terjadi kerja sama yang saling menguntungkan.
5.      Saling menghargai (mutual appreciation) terjadinya sikap saling menghargai satu sama lain.
6.      Toleransi (tolerance) sikap saling toleransi satu sama lain akan menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan tidak membeda – bedakan status.

 Publik relation harus selalu siap dalam memberikan pelayanan  terhadap keluhan, ide, kritik, usulan, dan keterangannya pada organisasi dan pada lingkungan. Tanggung jawab terhadap tugas sebagai publik relation diintegrasikan dengan kode etik organisasi yang terkait.

Sumber : Radar Mojokerto edisi jum’at, 30 September 2011 
 

Kajian teori :
JOMBANG – mahasiswa stikes Pemkab Jombang selain dibekali ilmu kesehatan sesuai spesifikasinya, juga dilatih lebih peka dengan keadaan yang terjadi di masyarakat terutama bidang kesehatan. Profesi Ners ditempuh sebelum terjun langsung ke Puskesmas ataupun Rumah sakit bagi sarjana keperawatan. Harapannya setelah menempuh studi profesi Ners mereka benar-benar mampu misalnya memberikan asuhan pada pasien, menjalankan fungsi advokasi, mendemonstrasikan keterampilan teknis. Strikes ini menjadi ikon Jombang sejak tahun 2006, Akper Pemkab berkembang menjadi Stikes Pemkab Jombang dengan izin Mendiknas No. 264/D/0/2006 dan 293/D/2006 menggunakan kurikulum Nasional tahun 2006 ditambah muatan lokal.

Dalam meraih kesuksesan Stikes Jombang harus memiliki kode Etik yang harus selalu melekat pada pribadi semua warga Stikes Jombang. Kode Etik merupakan aturan susila, sikap baik/pantas  yang ditetapkan bersama dalam suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh yang bergabung dalam organisasi tersebut. Atas kesepakatan bersama maka akan memiliki nilai guna dalam pelayanannya bagi piblik/masyarakat.
Ada beberapa tugas Humas/Public relation yang diterapkan STIKES PEMKAB JOMBANG meliputi :
1.      Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi yang telah mereka kelola.
2.      Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum/masyarakat.
3.      Memperbaiki citra  dari pada organisasi yang mereka kelola.
4.      Tanggung jawab sosial : merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok (baik masyarakat, publik internal, maupun pers).
5.      Mempunyai pengetahuan komunikasi yang baik.
Dalam mengemban tugas,  para lulusan STIKES PEMKAB JOMBANG memiliki kerendahan hati dan rasa ingin membantu sesama yang akan membentuk kepribadian yang sesuai dengan profesinya, sehingga menjadi profesi yang mantap.
Menjiwai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu menyelesaikan tugasnya dengan seksama, hasil kerjanya memuaskan PUBLIK yang dilayani.
Beberapa strategi/cara yang profesional dalam membentuk relasi dalam publik relation :
1.      Berani menunjukkan adanya perhatian (interest)
2.      Memberi gambaran/pandangan secara jelas.
3.      Mengurangi/menghilangkan/meminimalisasi ketergantungan.
4.      Membuka jalan, memberi arah supaya mitra wicara mampu mengatasi masalahnya.
5.      Mitra wicara mengerti apa yang terbaik untuk dilaksanakan.
Disini ada beberapa peranan opini publik yang berkaitan dengan bagian kehumasan.
1.      Merupakan suatu konfirmasi.
2.      Merupakan suatu pernyataan terhadap suatu keinginan, kebutuhan yang diungkapkan, lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisa dan gambar.


Sumber : Radar Mojokerto edisi jum’at, 30 September 2011
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar